Pages

Wednesday, April 1, 2009

Maafkan aku

1

Sakit itu nggak pernah menyenangkan. Apapun yang aku lakuin waktu sakit selalu terasa nggak enak. Itulah aku alami hari ini. Aku jatuh sakit dan nggak bisa menghadiri acara jumpa pers (siape lo?). Yang jelas, aku nggak bisa masuk sekolah hari ini. Damn! Kalo di rumah sendirian gini apa yang bisa dilakuin? Apalagi pas sakit. Betapa nggak nyamannya. Aku harap Avril Lavigne ada untuk menghiburku sekarang. Tapi rasanya nggak mungkin (ya iyalah). Alasannya : Tempat Avril jauh. Dan nggak mungkin dia mau buru-buru dateng ke Surabaya cuma buat ngehibur seekor kambing nggak berguna dan nggak jelas apa maunya. Sebenernya bisa. Aku tinggal sms dia. (Wuih) Tapi aku nggak mau jadwalnya ANCUR gara-gara aku.

Jadi, terpaksa aku lewati hari yang membosankan ini, sendirian. Mau maen game, takut tambah pusing. Mau nge-net, tapi nge-net apa? Facebook pasti sepi. Temen-temen pada sekolah. Nggak ada temen buat dimaenin, maksudku buat maen bareng. Mau maen gitar, aku nggak seberapa mahir. Oke, aku emang nggak mahir dalam musik. Jadi, lagu yang aku maenin Cuma itu-itu aja. Apa yang harus aku lakukan? Haruskah aku konsultasi ke dokter Boyke? Oke, itu sama sekali nggak perlu. Yang ada nanti malah aku dikasih obat kuat yang pasti ditelan bulat-bulat sama adikku. Aku nggak mau itu terjadi. Berbahaya.

Akhirnya aku putuskan untuk menulis blog. Ini pertama dalam hidupku. Aku menulis blog, dalam keadaan sakit. Cuma ini yang bisa aku lakuin sekarang. Aku harus diam di rumah. Lalu aku coba buat mikirin temen-temenku sekelas. Mulai dari Bida, Disa, Gita, Charin, Nenek, dan yang lainnya. Bahkan yang cowopun aku pikirin, muali dari Adek, Acil, Bijak, Mbah, Paret, Mbah, Alto, dan Botak. Aku nggak takut disangka homo gara-gara mikirin temen cowo. Demi TEMAN!

Aku juga minta maaf soalnya aku nggak bisa masuk hari ini. Aku nggak bisa tanda tanganin baju kalian. Dan permohonan maafku yang paling besar buat Mbah. Aku nggak bisa ngeledekinkamu kayak biasanya, aku nggak bisa nendang pantat-mu kayak biasanya, aku nggak bisa benturin kepala-mu seperti yang aku lakuin setiap ketemu ama wajahmu yang merah bagaikan pantat babon, terkutuk bagaikan buah Kuldi, dan nggak jelas bagaikan abstraknya lukisan air seniku. Maafkan aku . .

Oke, aku udah minta maaf, sekarang aku cuma minta doa dari kalian supaya aku bisa masuk sekolah besok, tanpa membawa penyakit.

1 Response to Maafkan aku

April 1, 2009 at 8:18 PM

ahahahaha aku ada :P
eh jijos, sopo sing njaluk tandatanganmu -__-
cepet sembuh, anak-anak pada kangen kamu tuh. sepi gaono kon + bos. gaono sing nggateli + rame :D

Post a Comment