Pages

Tuesday, September 15, 2009

Ramadhan part.2

1

Yah, kali ini lanjutan dari yg pertama. Langsung aja, selama kita di masjid, kita nggak cuma beli pentol dan minum kopyor aja. Satu hal yg nggak kalah seru adalah pas kita nggodain cewe. Oke, sebenernya bukan cewe karena dia cowo, (walopun blum pernah dibuktikan secara langsung) sebut saja Dani. Nggak tau kenapa, anak2 pada seneng bikin dia marah. Habis katanya kalo dia marah ekspresinya nggak biasa banget alias bikin ketawa alias lucu. Jadi apa salahnya?
Kejadian yg paling “sangar” adalah waktu Dani ngejar-ngejar Ujang sambil bawa batu capav (calon paving). Jadi, ceritanya gini: ada anak dari blok T, yang namanya sebut saja Joko, (nggak ada hubungannya dgn Bagas) hendak menikmati kenikmatan utama masjid ITS alias pentol. Tiba-tiba, Dani dateng sambil nyerundul-nyerundul nggak jelas. Joko yg tersenggol akhirnya nggak sengaja menjatuhkan pentolnya. Karena nggak terima, Joko membalas dengan senggolannya yg “aduhai”. Dani pun yg merasa nggak bersalah akhirnya merasa dihina dan harga dirinya diinjek-injek (waduh lebay). Akhirnya terjadi perang adu mulut (maksudnya debat, bukan kissing) antara Joko Tingkir dan Ahmad Dani. Ujang dan Kamil yg merasa terganggu keributan itu berteriak: “lek geger ojo nang kene po’o!”. Wawan yg dari dulu emang sinis sama Dani langsung nyaut: “nang gubukmu kono lho!”. Lalu Ujang dan Kamil tertawa dgn lantang dan puas. Namun sebodoh-bodohnya keledai nggak akan sebodoh Dani. Buktinya, yang jadi incaran Dani malah orang yg ngetawain dia. Sialnya, Ujang tidak begitu berbakti pada ortu-nya, berbeda dengan Kamil yg selalu membanggakan sang ayah. Akhirnya, Ujang pun diberi hukuman oleh tuhan. Ya, dia yg dikejar sama Dani. Tentu saja, Ujang yg mungkin ngerasa ngeri dikejar-kejar sama anak ilang yg nggak jelas dan marah-marah sambil ngancem mau nglempar paving ke arahnya, langsung lari sampe bunderan deket masjid. Lucunya, pas bayu (bukan uyab spen6), farhan dan kamil dateng naek motor, Dani langsung jalan ke arah para remas (remaja masjid) tersebut seakan menantang mereka, yg ternyata sasarannya adalah Farhan. Dani berteriak: “lapo kon mbalik tok (c*k)!?”. Farhan yg nggak tau apa-apa tentu kebingungan. Ternyata, Dani salah orang. Huahahahaha. Dia ngirain Farhan itu Ujang. Merasa malu, dia tetap sok keren. Dani langsung minta maaf, “Maap. Endi mau arek iku?”. Sampe sekarang pun aku masih pengen ketawa. Huahahaha
Oke, lanjut. Setelah kita puas berada di lingkungan masjid dan ngaku-ngaku jadi remas, kita memulai perjalanan kita ke “Miyabi”. Jangan salah paham dulu, Miyabi itu tempat kita nongkrong di deket gedung Dr.Angka. Sampe sekarang, aku nggak yakin kenapa disebut “Miyabi”. Tapi menurutku, tempat itu penuh dengan coretan dan gambar-gambar karya mahasiswa usil yg berbau bokep. Gara-gara nama itu, hapeku pernah dicurigai berisi bokep oleh seseorang. Jadi gini, anak-anak yg biasa nonton HTF (Happy Tree Friends) di hapeku lagi nonton sambil nggerombol. Waktu itu, ada orang yg tiba-tiba mendekat dan berkata: “hayo, bluetooth-an bokep yoh?”. Dengan wajah tanpa salah, anak-anak langsung nunjukin filmnya ke orang itu sbg bukti. Tadinya kita kira orang itu agen intel rahasia FBI ato CIA yg sengaja dikirim dari Amerika khusus buat ngawasin anak-anak ABU (yah, taulah, ABU emang harus dikasih pengawasan elit kayak gitu). Tapi, dilihat dari mukanya, kayaknya nggak meyakinkan.
Oke, setelah dari miyabi, kita langsung ke tujuan utama BTB (berangkat terawe bareng), yaitu ngerjain satpam. Yang menjadi komando adalah Ujang, penutup portal adalah Jay, pelempar jitu adalah Bariq, dan pemimpin disaat gelap (maksudnya di tempat yg gelap dan ngeri, anak-anak pada takut setan) adalah aku. Biasanya kita Cuma nutup portal doang. Tapi akhir-akhir ini (karena Jay jarang ikut BTB) kita lebih sering ngelempar mercon ke arah satpam dan berharap kita dikejar. Gobloknya, hampir setiap mahasiswa yg lewat kita kira satpam yg lagi nyamar, dan akhirnya kita kacau, padahal satpamnya Cuma duduk merhatiin dan (mungkin) sambil ketawa. Jadi, kita lari sia-sia. Tapi akhir-akhir ini, karena kesabarannya habis, para satpam mulai agresif. Sudah ada beberapa korban tangkapan satpam, diantaranya adalah Rahman, aku, dan adikku sendiri, Yasir. Insiden penangkapan Yasir adalah penangkapan yg biasa. Yang konyol adalah insiden penangkapanku dan Rahman, yang berlangsung di, ehm, toilet. Jadi, seperti biasa, Bariq menjalankan aksinya dengan melempar mercon pada pos satpam kelautan dari belakang. Aku dan rahman yang kebetulan kebelet (maaf) pipis langsung menuju toilet dgn maksud sekaligus sembunyi. Sialnya penjaga sempet ngeliat kita dan mendobrak pintu WC. Untungnya kita cuma dimarahin dan tidak dikira homo.
Meski udah pernah ketangkep, kita nggak akan pernah kapok. Kita berharap justru pihak satpam yg kapok berurusan ama ABU.
Peace

1 Response to Ramadhan part.2

Anonymous
April 19, 2013 at 7:52 AM

nice story telling.... hahaha...

Post a Comment