Pages

Monday, March 30, 2009

Tangkap!!

1

Yang namanya pencuri atau pelaku kriminal itu nggak selalu baik nasibnya, walaupun dia melakukannya dengan supaya dia bernasib baik. Tapi, kriminal tetep kriminal, kejahatan tetep kejahatan. Sama seperti popok bayi, kalo udah dipake dan udah kena bekas bokernya bayi, tetep aja kotor dan harus dibuang. Kecuali kalo ada yang mau nyuci. Tapi siapa? Mungkin Romi Rafael bisa. Dia ‘kan pesulap. Masa nggak bisa ngubah popok bekas jadi bersih lagi pake kekuatan sugestinya? Ya, aku selalu berpikir, kenapa para illusionist nggak mengerjakan pekerjaan rumah tangganya pake kekuatannya? Itu akan membuat istrinya lebih cinta sama dia kan? Dan akhir-akhir ini aku udah nemuin jawabannya. Itu sama sekali bukan pertunjukan. Kalopun pertunjukan, itu nggak akan keren sama sekali. Kecuali kalo dia ngerjain pekerjaan rumah dengan cara menghidupkan kembali Miyabi. Wow! Itu baru keren. Tapi mungkin dia langsung digugat cerai sama istrinya.

Oke, kembali ke kriminal. Kriminal itu memang hal yang jelek, tapi entah kenapa kriminal itu terasa menyenagkan. Itu kalo kriminal kecil-kecilan. Contohnya, kencing di pot bunga orang. Pasti menyenangkan, walaupun aku belum pernah nyoba. Apalagi kalo ketauan terus main kejar-kejaran. Wuidih, serunya! Tapi kalo ketangkep, udah mendingan mati aja.

Aku punya geng, sebenernya bukan geng, tapi semacam kelompok gitu. Kita bisa disebut agak cukup brutal sekali. Dan setiap kita ngelakuin tindakan-tindakan brutal selama ini, kita belum pernah ketangkep. Tapi, beberapa hari yang lalu, kita menjalankan aksi brutal yang gak jelas apa maunya dan. . . . ketangkep. Sial! Awal kejadiannya begini :

Pagi itu, aku, adikku, Fahmi sama Farhan yang merupakan anggota kelompok, seperti biasa jalan-jalan pagi habis solat subuh (Wuih! Masi beriman toh?). Tiba-tiba, Ujang, kakak Fahmi, dateng bersama supirnya yang merupakan seekor Fahri, adik Fahmi. Sekedar info, ukuran kepala Fahmi berbeda dengan mereka. Besar kepala Fahmi sama dengan 2x besar kepala Ujang dan Fahri, lalu dibagi dengan besar payudara tikus yang udah kempes gara-gara kecepit lift. Ya, ukurannya nggak bisa dihitung. Kembali ke acara. Setelah mengusir Fahri, kita jalan-jalan pagi seperti biasa. Waktu nemuin gedung yang kira-kira enak dinaikin, kita langsung bernafsu untuk menaikinya karena sesuai dengan nama tim kita, gentengers. Sialnya, nggak ada jalan buat naik ke atas genteng. Mungkin karena frustasi, Farhan membuang kursi kecil dari dalam gedung ke tengah rawa-rawa. Yang aku heran, Ujang yang (kayaknya) nggak kebelet boker tiba-tiba ikutan ngebuang satu kursi lagi. Suaranya cukup keras, sehingga kuli yang jaga di tempat itu denger. Tentu kita mencoba kabur, tapi sebodoh-bodohnya makhluk tuhan nggak akan ada yang sebodoh Fahmi. Nggak tau apa maksudnya, dia kembali untuk mengambil tongkat pel tak berkain dan tak berguna. Alhasil, dia tertangkap. Walaupun begitu, kita tetep lari dan mencar. Aku dan adikku, Yasir, berlari ke arah yang beda dengan Ujang dan Farhan. Sialnya, kali ini sang pelaku bebas, karena orang tadi malah mengejarku. God damn shit!

Setelah aku sudah kabur jauh dari orang itu, ternayata, dia ngejar pake motor. Dan waktu itu aku baru aja nyadar kalo ternyata teknologi udah bener-bener melampaui penciptanya. Tak diragukan lagi, kami tertangkap. Kami diantar ke TKP, Tempat Korban Perkosaan, eh, maksudku Tempat Kejadian Perkara. Kami langsung disuru ngambil kursi-kursi sial itu. Setelah diambil, kami ddipersilahkan pulang, dan di tengah perjalanan kita ketemu sama dua bajingan itu. Siapa lagi kalo bukan Ujang ama Farhan? Rasanya aku pengen ngebuka rumah makan dengan menu spesial daging Farhan dan Ujang. Tapi nggak jadi. Selain rasanya pasti nggak enak, pengunjung juga bakalan mati mendadak kalo denger nama mereka berdua. Jadi, aku putuskan untuk memaafkan mereka, karena kita adalah . . TEMAN. (Weleh-weleh)

Kesimpulan dari itu semua, jangan porno, maksudku jangan pernah berbuat porno tanpa persetujuan dari korban.(Lho?) Satu lagi, jangan pernah melakukan tindak kriminal sekecil apapun kalo nggak mau dihukum (ternyata blog-ku punya pesan moral yang berarti). Hell Yeah, Go Gentengers!!

1 Response to Tangkap!!

Anonymous
October 6, 2011 at 5:30 AM

Lucu Lam,, sip, kembangkan.. hahaha :D
ayo nulis novel :D

Post a Comment