Pages

Friday, March 27, 2009

Hanya Sekedar Keinginan

1

Semua yang aku lakukan untuk menjadi seorang yang hebat selalu berakhir dengan kesuksesan akan kegagalan yang aku buat. Maksudku, GAGAL. Namun aku terus berusaha. Sekarang ini, aku lagi pengen jadi pemusik yang hebat. Aku ingin memainkan musik sesuai dengan perasaan yang sedang melanda teman-temanku. Tapi, ada aja orang yang lebih bakat dari pada aku. Aku sadar, aku salah memilih tempat untuk bersaing. Aku bersaing di SMPN 6 Surabaya, sekolah dimana aura musik sangat kental dan paling ditonjolkan. Lebih dari 3/4 siswa di sana bisa bermain gitar. Sedangkan aku hanya salah satu dari mereka yang baru belajar alias baru pemula dalam musik.

Akhirnya, aku putuskan untuk memilih bidang yang lain. Aku mencoba bermain olahraga, satu-satunya yang aku bisa. Tapi penggemarnya terlalu banyak. Sebenarnya, penggemar musik dan olahraga di sekolahku kalo dibandingin lebih banyak penggemar olahraga, tapi karena musik lebih dikuasai, maka yang menonjol malah musik. Hmm . . Aku menemukannya. Masih termasuk bidang olahraga, tapi yang ini lain. Olahraga yang beruntung ini namanya Skate Boarding! Walaupun hanya sebuah ide yang muncul tanpa ada angin dari lubang pantat, setelah dipikir-pikir ternyata ini sesuai dengan keinginanku. Penggemarnya nggak banyak dan saat ini aku lagi suka sama ibunya, eh, maksudku lagunya Avril Lavigne yang judulnya Sk8er Boy (baca: Skater Boy). Keinginan ini juga didukung sama hasil dari satu quiz di facebook, yang hasilnya adalah aku cocok berpasangan dengan sk8er girl. Wow ! Dari situ langsung muncul gagasan ini. Tapi, masalahnya adalah tempat dan alat yang belum aku temukan. Aku berharap bisa menemukan mereka secepatnya. Kalo perlu, aku pengen gabung sama komunitas skaters di Surabaya. Tapi rasanya nggak mungkin, soalnya orang tua nggak bakalan setuju.

Aku berpikir lagi. Dan jawabannya adalah tetap pada pendirianku. Kalo orang kawin ga disetujui sama orang tua aja kawin lari. Aku harus mencontoh mereka. Kejelekan nggak akan selalu berupa hal yang jelek. Aku percaya, suatu saat kejelekan menjadi kebaikan, dan kebaikan yang telah menjadi kejelekan bakal menjadi kebaikan lagi.
(aku mulai pusing)

Temanku yang sangat mendukungku adalah Ivan, yang biasa dipanggil acil karena badannya yang nggak besar (tidak ada maksud menghina, tapi rasanya pengen ketawa juga). Dia juga punya skateboard yang ga pernah dibawa waktu boker (ya iyalah) di rumahnya. Kita punya rencana buat beli yang baru. Supaya aku main, dia juga bisa main. Walaupun rasanya sulit maen skateboard, tapi aku percaya bahwa nggak ada yang nggak mungkin di dunia ini. Semua bisa diwujudkan dengan usaha keras. Maju terus gigi Tukul, maju terus SK8er Boy ! Yeah !!




1 Response to Hanya Sekedar Keinginan

bi
April 5, 2009 at 11:54 AM

ada lho lam, di deketnya monkasel tu lagi dibangun tempat skateboard, deketnya kali gitu.. coba liat deh, be'e kon isok nggabung

_bee_

Post a Comment